The venue of the mural SAIGON UNFOLDED in Yogyakarta, Indonesia:
Prawirotaman MG III/615 Rt30 / Rw 08, Prawirotaman, Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta
—
This mural endeavours to convey the imagination of Saigon, Vietnam. It has been created by two artists, Nguyen Quoc Dzung from Vietnam and Prihatmoko Moki from Indonesia. This project is curated by Zero Station contemporary art space in Vietnam. The piece aims to encourage us, modern-day people, to think about the meaning of nationality and cultural identity which has been bounded until now by a regimented definition.
The Artists Prihatmoko Moki and Quoc Dzung ( Nguyen Quoc Dung) completed their research in Saigon, Vietnam. In this work, their imagination about Saigon has been extended beyond the definition of geographic borders and cultural identity and reaches out to embrace the difference. This mural hopes to offer a retrospective conversation to further its message not only about a Saigon city in Yogyakarta, (Vietnam within Indonesia) but beyond and encourages a never ending dialogue.
In modern society where a threat of ethnic fundamentalist nationalism abounds, the mural about Saigon located in Yogyakarta is about a dialogue of itself to another. Through that conversation, it aims to create a connection between different nations and cultures through art and goes beyond national boundaries, races and cultural identities.
***
Mural ini dibuat untuk menyampaikan gambaran tentang Saigon, Vietnam, yang diciptakan oleh dua seniman, Nguyen Quoc Dzung dari Vietnam dan Prihatmoko Moki dari Indonesia. Proyek ini dikuratori oleh ruang seni kontemporer Zero Station di Vietnam. Potongan-potongan gambar pada mural ini bertujuan untuk mendorong kita sebagai masyarakat modern, untuk berpikir tentang arti kebangsaan dan identitas budaya yang sampai sekarang masih dibatasi oleh pendefinisian yang sempit. Seniman Prihatmoko Moki dan Quoc Dzung telah melakukan penelitian mereka tentang hal ini di Saigon, Vietnam.
Dalam karya ini, gambaran mereka tentang Saigon melampaui definisi perbatasan geografis dan identitas budaya untuk merangkul perbedaan. Mural ini menawarkan harapan akan adanya pesan retrospektif lebih lanjut tidak hanya antara Saigon dan Yogyakarta (atau bahkan Vietnam dan Indonesia), namun lebih luas lagi untuk mendorong adanya dialog secara terus-menerus.
Di zaman masyarakat modern yang rentan dengan ancaman isu fundamentalis nasionalisme dan etnis, mural tentang Saigon yang dibuat di Yogyakarta adalah upaya untuk berdialog akan isu-isu tersebut. Dialog ini bertujuan untuk menciptakan adanya hubungan budaya antar negara lewat seni yang melewati batas-batas negara, ras, dan identitas kebudayaan.
More info about the AIS here
and here
This project is under the Asian IN/Visible Station project, curated by Zero Station and co-organised by the Asia Center – Japan Foundation, Zero Station, Vietnam and in coordination with Ace House Collective, Yogyakarta, Indonesia.